Rabu, 06 Juni 2012

Sains Club TBS Studi Penelitian Vulkanologi di Magelang




Sains Club MA NU TBS mengadakan kegiatan studi penelitian tentang vulkanologi  pada Sabtu (26/5) bertempat di Ketep Pass, Magelang. Tujuannya yaitu untuk meneliti, mengamati, dan mengenalkan unsur-unsur mineral yang terdapat dalam batuan yang dikeluarkan dari kawah gunung api. Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian.
Ketep Pass merupakan objek wisata alam vulkanik, khususnya gunung api merapi. Gunung tersebut adalah salah satu dari 129 gunung api aktif yang ada di Indonesia dan menjadi salah satu perhatian dunia karena menjadi gunug api yang paling aktif di Indonesia.
Fungsi ketep Pass antara lain adalah sebagai sarana pendidikan yang dilengkapi dengan dokumentasi, koleksi batu-batuan mineral, peragaan, dan berbagai sarana penelitian pengamatan aktivitas gunung api. Pemandangan alam dan topografi di objek tersebut pun sangat Indah.
Di Ketep Pass juga dibangun museum gunung api. Di dalam museum siswa dapat mempelajari banyak informasi umum tentang gunung api, seperti informasi geologi yang tersaji dalam bentuk, gambar, foto, maket, multimedia komputer, relief, peta dalam bentuk besar, dan bermacam batuan vulkanik asli yang dipajang. Pengunjung pun akan disuguhi banyak informasi tentang contoh-contoh batuan vulkanik yang dilengkapi dengan informasi teknis lainnya. 

Nonton Film
Di tempat tersebut juga dibangun KVT (Ketep Volcano Theatre) atau tempat untuk menonton film tentang gunung api. Siswa TBS disuguhi beragam informasi tentang film kegunungapian yang berdurasi sekitar 25 menit. Setiap peserta yang ingin menonton film, dikenai biaya sebesar 5 ribu rupiah.
Di lokasi Ketep Pass ini, peserta sains club TBS yang berjumlah 79 siswa juga dapat mempelajari dan mendapatkan banyak informasi tentang hubungan antara bentuk lahan vulkanik yang mempunyai elevasi gradiatif dari  kaki lereng hingga puncaknya, pemanfaatan batuan dan bahan vulknik, serta mengetahui hubungan aspek-aspek lainnya seperti aspek geologi, iklim, tanah, hidrologi, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar. Selain itu, siswa  pun juga memperoleh informasi tentang mitigasi bencana gunung berapi.
Setelah mengunjungi Ketep Pass, siswa juga berkunjung ke Banaran Cafe di Bawen Semarang. Tujuannya untuk mempelajari pengelolaan dan produksi tanaman kopi serta pendistribusiannnya.
Pembina sains club TBS, Bapak Abdul Aziz, S.Si menyatakan bahwa dengan melakukan kegiatan tersebut, siswa diharapkan dapat lebih memahami dan mengembangkan konsep dan aplikasi materi pembelajaran secara nyata di lapangan.
“Kegiatan tersebut sangat menyenangkan, siswa bisa jalan-jalan atau refresing sambil belajar dan mengenal banyak hal  tentang pengolahan kopi dan tentang batu-batuan  vulkanik di gunung merapi,” tutur Mahrus Luthfi, Siswa kelas XI IPA A, yang berasal dari Kota Baru, Dharmasraya, Sumatra Barat.  


Tulisan di atas pernah dimuat di Suara Merdeka rubrik Jurnalisme Warga, Kamis, 31 Mei 2012.

Oleh M. Noor Ahsin, S.Pd. Pendamping penelitian, Guru Madrasah Aliyah NU TBS Kudus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar