Sains Club MA NU TBS mengadakan kegiatan studi
penelitian tentang vulkanologi pada
Sabtu (26/5) bertempat di Ketep Pass, Magelang. Tujuannya yaitu untuk meneliti,
mengamati, dan mengenalkan unsur-unsur mineral yang terdapat dalam batuan yang
dikeluarkan dari kawah gunung api. Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang kegunungapian.
Ketep Pass merupakan objek wisata alam vulkanik, khususnya gunung api
merapi. Gunung tersebut adalah salah satu dari 129 gunung api aktif yang ada di
Indonesia dan menjadi salah satu perhatian dunia karena menjadi gunug api yang
paling aktif di Indonesia.
Fungsi ketep Pass antara lain adalah sebagai sarana pendidikan yang
dilengkapi dengan dokumentasi, koleksi batu-batuan mineral, peragaan, dan
berbagai sarana penelitian pengamatan aktivitas gunung api. Pemandangan alam
dan topografi di objek tersebut pun sangat Indah.
Di Ketep Pass juga dibangun museum gunung api. Di dalam museum siswa
dapat mempelajari banyak informasi umum tentang gunung api, seperti informasi
geologi yang tersaji dalam bentuk, gambar, foto, maket, multimedia komputer,
relief, peta dalam bentuk besar, dan bermacam batuan vulkanik asli yang
dipajang. Pengunjung pun akan disuguhi banyak informasi tentang contoh-contoh
batuan vulkanik yang dilengkapi dengan informasi teknis lainnya.
Nonton Film
Di tempat tersebut juga dibangun KVT (Ketep Volcano Theatre) atau
tempat untuk menonton film tentang gunung api. Siswa TBS disuguhi beragam
informasi tentang film kegunungapian yang berdurasi sekitar 25 menit. Setiap
peserta yang ingin menonton film, dikenai biaya sebesar 5 ribu rupiah.
Di lokasi Ketep Pass ini, peserta sains club TBS yang berjumlah
79 siswa juga dapat mempelajari dan mendapatkan banyak informasi tentang hubungan
antara bentuk lahan vulkanik yang mempunyai elevasi gradiatif dari kaki lereng hingga puncaknya, pemanfaatan
batuan dan bahan vulknik, serta mengetahui hubungan aspek-aspek lainnya seperti
aspek geologi, iklim, tanah, hidrologi, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat
sekitar. Selain itu, siswa pun juga
memperoleh informasi tentang mitigasi bencana gunung berapi.
Setelah
mengunjungi Ketep Pass, siswa juga berkunjung ke Banaran Cafe di Bawen Semarang.
Tujuannya untuk mempelajari pengelolaan dan produksi tanaman kopi serta pendistribusiannnya.
Pembina sains club TBS, Bapak Abdul Aziz, S.Si menyatakan bahwa dengan
melakukan kegiatan tersebut, siswa diharapkan dapat lebih memahami dan
mengembangkan konsep dan aplikasi materi pembelajaran secara nyata di lapangan.
“Kegiatan tersebut sangat menyenangkan, siswa bisa jalan-jalan atau
refresing sambil belajar dan mengenal banyak hal tentang pengolahan kopi dan tentang
batu-batuan vulkanik di gunung merapi,”
tutur Mahrus Luthfi, Siswa kelas XI IPA A, yang berasal dari Kota Baru,
Dharmasraya, Sumatra Barat.
Tulisan di atas pernah dimuat di Suara Merdeka rubrik Jurnalisme Warga, Kamis, 31 Mei 2012.
Oleh M. Noor Ahsin, S.Pd. Pendamping penelitian,
Guru Madrasah Aliyah NU TBS Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar